Tanpa terasa, kini umat Islam akan memasuki fase terakhir Ramadan. Sebagaimana sering disebutkan, Ramadan oleh sebagian ulama dibagi menjadi tiga tahapan. Sepuluh malam pertama, sepuluh malam kedua, dan sepuluh malam ketiga (terakhir). Ada identitas tersendiri yang dimiliki setiap tahapan atau fase. Namun intinya bermuara pada penyucian diri menjadi fitrah.
Sepuluh hari pertama Ramadan disebut Syahrur rahmah atau bulan kasih sayang, sepuluh hari kedua disebut syahrur maghfirah atau bulan pengampunan, dan sepuluh hari terakhir disebut idqun minannaar atau pembebasan dari neraka. Saat ini umat Islam segera berada di fase ketiga; Allah menjanjikan kemuliaan bagi siapa saja yang memaksimalkannya dengan ibadah.
Di fase ketiga Ramadan, yang kita tunggu adalah Lailatukadar atau malam kemuliaan. Kita menanti malam kemuliaan itu terutama pada malam-malam ganjil. Iqun minannar sebagai pembebasan dari api neraka, sebaiknya diisi berbagai ibadah terutama memperbanyak memohon ampun. Kendatipun seluruh tahapan ramadan pada dasarnya untuk mendapatkan ampunan tersebut, namun di sepuluh malam terakhir inilah puncak dari ibadah bulan ramadam.
Rasulullah saw mencontohkan untuk menggiatkan dan menghidupkan Ramadan pada fase terakhir. Tidurnya semakin dikurangi dan bahkan tidak tidur sama sekali karena beribadah kepada Allah. "Itikaf itu bukan perintah tetapi kebiasaan Rasulullah untuk menjemput Lailatulkadar. Karena itu tradisi, makanya menjadi panutan. Itikaf bukan kewajiban, tetapi sangat afdal dilaksanakan",
Semoga kita semua dapat merasakan bagaimana malam lailatulkadar itu, amiin.
mari tingkatkan iman kita di bulan yg suci ini
BalasHapusmari kita beri'tikaf....sama sama...
BalasHapus